Rabu, 29 Agustus 2012

Perbedaan Stroke dan Bell's Palsy

Bell’s palsy yaitu satu kelainan pada saraf wajah yang mengakibatkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. saraf wajah yaitu saraf kranial yang merangsang otot-otot wajah.apakah perbedaan stroke dengan beel's palsy?

Penyebab

pemicunya tidak diketahui, namun dianggap terjadi pembengkakan pada saraf wajah jadi reaksi terhadap infeksi virus, penekanan atau berkurangnya aliran darah.

gejala

bell’s palsy terjadi dengan tiba-tiba. lebih dari satu jam sebelum saat terjadinya kelemahan pada otot wajah, penderita dapat rasakan nyeri di belakang telinga. kelemahan otot yang terjadi dapat mudah sampai berat, namun senantiasa pada satu sisi wajah.

sisi wajah yang alami kelumpuhan jadi datar dan tanpa ekspresi, namun penderita jadi seolah-olah wajahnya terpuntir. sebagian besar penderita alami mati rasa atau rasakan ada beban di wajahnya, walau sebenarnya sensasi di wajah yaitu normal.

bila bagian atas wajah juga terkena, jadi penderita akan alami kesusahan saat menutup matanya di sisi yang terkena. terkadang penyakit ini merubah pembentukan ludah, air mata atau rasa di lidah.

bell’s palsy ptosis

Diagnosa

diagnosis ditegakkan menurut gejalanya.
bell’s palsy senantiasa tentang satu sisi wajah ; kelemahannya terjadi tiba – tiba dan bisa melibatkan baik bagian atas atau bagian bawah wajah.

penyakit selainnya yang juga dapat mengakibatkan kelumpuhan saraf wajah yaitu :
- tumor otak yang menekan saraf
- kerusakan saraf wajah dikarenakan infeksi virus ( contohnya sindroma ramsay hunt )
- infeksi telinga sedang atau sinus mastoideus
- penyakit lyme
- patah tulang di dasar tengkorak.
buat membedakan bell’s palsy dengan penyakit tersebut, dapat dipandang dari riwayat penyakit, hasil kontrol rontgen, ct scan atau mri. pada penyakit lyme butuh dikerjakan kontrol darah.
tak ada kontrol spesial buat bell’s palsy.

pengobatan

tak ada penyembuhan spesial buat bell’s palsy.

lebih dari satu pakar yakin bahwa kortikoteroid ( contohnya prednison ) kudu diberikan kurun waktu tidak kian lebih 2 hari sesudah munculnya gejala dan dilanjutkan sampai 1-2 minggu. apakah penyembuhan ini dapat kurangi nyeri dan melakukan perbaikan peluang buat sembuh, masih belum bisa dibuktikan.

bila kelumpuhan otot wajah mengakibatkan mata tidak dapat tertutup rapat, jadi mata kudu dilindungi dari kekeringan. tetes mata pelumas dipakai tiap-tiap lebih dari satu jam.

pada kelumpuhan yang berat, pemijatan pada otot yang lemah dan perangasangan sarafnya bis menolong menghindar terjadinya kekakuan otot wajah.

bila kelumpuhan menetap sampai 6-12 bln. atau lebih, dapat dikerjakan pembedahan buat mencangkokkan saraf yang sehat ( umumnya di ambil dari lidah ) ke didalam otot wajah yang lumpuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...