Senin, 15 Oktober 2012

Mendiagnosa dan mengobati Rhinosinusitis

Penyakit menular penduduk amerika sudah menerbitkan yang pertama-pernah rekomendasi untuk diagnosis serta manajemen infeksi akut bakteri rhinosinusitis ( abrs ). 1 dasar dipakai grade sistem baru ( grading rekomendasi penilaian, pembangunan serta evaluasi ), yang dirancang untuk lebih jelas menilai mutu bukti serta melaporkan kemampuan rekomendasi. dasar abrs yang di posting online 21 maret 2012, serta dapat nampak di edisi 15 april 2012, klinis penyakit menular.

Cara penyembuhan sinusitis   

Dikarenakan infeksi mengakibatkan peradangan sinus serta rongga hidung, dasar abrs memakai istilah rhinosinusitis bukannya lebih umum sinusitis. tujuan dari dasar yaitu untuk berikan kejelasan serta tuntunan pada dokter serta penyedia perawatan primer yang lain saat mendiagnosa serta menyembuhkan infeksi. dasar spesial alamat tersebut :

 

-ketidakmampuan persyaratan klinis yang ada untuk dengan akurat membedakan bakteri dari virus rhinosinusitis akut, menuju terlalu berlebih serta tidak pantas antimikrobial terapi ;

-kesenjangan didalam pengetahuan serta mutu bukti perihal terapi antimikrobial empiric untuk abrs sebagai disebabkan dari persyaratan seleksi pasien yang tidak pas ;

-mengubah prevalensi serta kerentanan antimikrobial profil isolat bakteri yang berkenaan dengan abrs ; dan

-efek konjugat vaksin untuk pneumococcus pada timbulnya nonvaccine serotipe berkenaan dengan abrs.

 

Bakteri vs.Virus Rhinosinusitis

 

Meskipun Rhinosinusitis cukup umum–mempengaruhi nyaris 1 di 7 dewasa tiap-tiap tahun–prevalensi infeksi bakteri sepanjang rhinosinusitis akut diperkirakan cuma 2% – 10% dari seluruh pasien dengan tanda-tanda sinusitis. 2, 3 antibiotik penting overprescribed untuk rhinosinusitis, yang disebut indikasi terkemuka kelima untuk resep antimikrobial oleh dokter di kantor praktek. 4 di antara survey nasional dikerjakan sepanjang 1998-2003 mengungkap bahwa 81% orang dewasa yang menghidangkan dengan tanda-tanda sinusitis di rawat jalur pengaturan terima resep antibiotik. 5 overprescription antibiotik yaitu keprihatinan serius dikarenakan itu mahal, mengekspos pasien untuk dampak samping yang tak perlu, serta menumbuhkan resistensi obat.

 

Dikarenakan kurangnya presisi serta kepraktisan metode diagnostik sekarang ini, dokter mesti memercayakan klinis presentasi untuk membedakan bakteri dari virus rhinosinusitis. dasar tunjukkan bahwa infeksi bakteri barangkali bila di antara di bawah ini benar :

 

Onset tanda-tanda yang gigih atau sinyal tanda cocok dengan rhinosinusitis akut yang berjalan sepanjang ≥ ; 10 hari tanpa bukti klinis perbaikan ;

Onset tanda-tanda yang kronis atau sinyal tanda demam tinggi ( ≥ ; 39 ° c atau 102 ° f ) serta purulent hidung pembuangan atau nyeri muka yang berjalan sepanjang sekurang-kurangnya 3-4 hari berturut-turut pada awal penyakit ; atau

Onset memburuknya tanda-tanda atau sinyal tanda ditandai dengan onset baru demam, sakit kepala, atau peningkatan hidung lucutan ikuti khas atas pernapasan infeksi virus yang berjalan 5-6 hari serta awalannya ditingkatkan ( double-sickening ).

Perawatan antibiotik untuk rhinosinusitis

 

Lini pertama terapi :

 

Sesudah bakteri pemicu didirikan menurut presentasi ini klinis, terapi antimikrobial empiric mesti diawali segera dengan amoxicillin-clavulanate, yang mempunyai cakupan yang tambah baik dari pada amoxicillin. rekomendasi ini yaitu hasil dari tersebut :

 

Peningkatan prevalensi haemophilus influenzae diantara lain infeksi saluran pernafasan pada anak-anak sejak pengenalan vaksin pneumokokus ; dan

Tinggi prevalensi beta-laktamase penghasil pernapasan patogen didalam abrs diantara sebagian saluran pernafasan mengisolasi, terlebih h influenzae.

lini ke-2 terapi :

 

Doxycycline bisa dipakai sebagai alternatif rejimen orang dewasa ;

Berikut tidak disarankan dikarenakan isu-isu perlawanan : makrolid, layaknya klaritromisin serta azitromisin ; trimethoprim-sulfamethoxazole ; serta generasi ke-2 serta ketiga lisan cephalosporins ;

Kombinasi terapi dengan generasi ketiga lisan cephalosporin plus klindamisin bisa dipakai pada anak-anak dengan alergi penisilin non-jenis-1 atau yang dari lokasi geografis dengan tingginya tingkat endemik nonsusceptible penisilin s pneumoniae. levofloksasin bakteri disarankan untuk anak-anak dengan tipe-1 penisilin alergi ; dan

Fluoroquinolones pernafasan bisa dipakai pada pasien yang lini pertama terapi gagal atau yang mempunyai factor risiko untuk resistensi antibiotik.

panjang terapi :

 

Dewasa : 5-7 hari untuk tidak rumit abrs

Anak-anak : 10-14 hari

 

Terapi pendamping :

 

Irigasi asin intranasal dengan saline fisiologis atau hypertonic bisa menolong orang dewasa namun condong kurang bisa ditolerir di anak-anak ;

Kortikosteron intranasal disarankan didalam orang-orang dengan histori alergi rhinitis ; dan

Dekongestan topikal serta lisan serta antihistamin tidak disarankan.

Penyembuhan sinusitis juga bisa dilakukan dengan cara alamiah dengan Ekstrak Teripang Jelly gamat Luxor yang mempunyai kemampuan dapat menyembuhkan sinusitis secara alami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...